Affandy Guevara – GRESS.ID http://gress.id Millennial's Choice Mon, 14 Aug 2017 02:07:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.8.1 http://gress.id/wp-content/uploads/2017/07/gress-icon-110x110.png Affandy Guevara – GRESS.ID http://gress.id 32 32 10 Fakta Tentang Emoji yang Jarang Orang Tahu http://gress.id/10-fakta-tentang-emoji-yang-jarang-orang-tahu/ http://gress.id/10-fakta-tentang-emoji-yang-jarang-orang-tahu/#respond Wed, 02 Aug 2017 05:51:58 +0000 http://gress.id/?p=2033 More]]> Anda pengguna aktif Emoji?Siapa yang tidak kenal dengan salah satu fitur Smartphone ini,Tapi tahukah Anda kapan bahasa gambar itu mulai digunakan? Siapa tokoh pengembangnya. Inilah 10 fakta emoji yang mungkin belum Anda ketahui:

1.Sejarah Lahirnya Emoji

Via DW.com

Emoji-Hype dimulai dengan gambar dua titik satu garis hubung dan satu kurung tutup, untuk menggambarkan emosi wajah tersenyum. Emoticons ini diciptakan dan disebar di dunia komputer oleh pakar informatika AS, Scott Fahlman sekitar 30 tahun silam. Istilah Emoticons adalah gabungan dari kata “emotion” (emosi) dan “icon” (simbol).

2.Emoji Ditemukan pertama kali di Jepang

Via DW.com

Insinyur Software Shigetaka Kurita dari Jepang (foto), pada 1999 meletakkan landasan bagi Emoji atau alfabet gambar (bhs. Jepang). Berbeda dengan Emoticons, rancangan Emoji merupakan gambar dari rangkaian Pixel. Berkat standarisasi lintas teknik, emoji bisa dikirimkan ke berbagai perangkat berbeda. Dimulailah era booming bahasa gambar.

3.Dipatenkan pertama kali oleh Warga Jerman

Via DW.com

Penemu Emoji Kurita, tidak menjadi kaya raya dengan ide sensasionalnya. Tapi warga Jerman Marco Hüsges jeli melihat kesempatan, pada 2015 mempatenkan merk Emoji. Hingga kini sudah ada 350 pembeli lisensinya, mulai dari industri pakaian hingga studio film SONY yang memproduksi film Emoji.

4.Dari sekian banyak emoji yang beredar,Roman adalah Emoji Pertama

Via DW.com

Apakah Roman yang ditulis dengan bahasa Emoji ini mudah dibaca, masih jadib tanda tanya. Tapi seharusnya terlepas dari bahasa ibu pembacanya, roman karya seniman Cina Xu Bing bertitel “Book from the Ground” ini bisa mudah dimengerti. Petenis profi Roger Federer merasa terinspirasi, dan via twitter ia mencuitkan kegiatan hariannya dengan rangkaian emoji.

5.Emoji Terbaru Dirilis di California

Via DW.com

Sekali setahun Konsorsium Unicode di AS memberikan lampu hijau untuk rilis emoji baru. Semua punya hak mengusulkan, tapi keputusan ditarik berdasar kriteria apakah emoji baru itu nantinya akan sering digunakan? Empat emoji baru dari Apple (foto) sudah mendapat lampu hijau, dan tahun ini juga akan dirilis

6.Finlandia Negara Pertama yang Terbitkan Emoji Sendiri

Via DW.com

Finlandia menjadi negara pertama yang terbitkan emoji sendiri pada 2015. Selain contoh gambar emoji dalam foto, seluruhnya adal 56 emoji yang gambarkan gaya hidup di negara dekat kutub utara itu. Konsorsium Unicod hanya menolak satu emoji, yang disebut Kalsarikännit, yakni kebiasaan khas warga Finlandia, jika minum di rumah hanya mengenakan celana dalam.

7.Apple Larang Emoji Pistol

Via DW.com

Hingga 2015 sistem operasi Apple-iOS masih mengizinkan pengirima icon revolver asli. Pada 2016 Apple mengganti icon dengan pistol air berwarna hijau. Para pengguna iOS hanya akan menerima emoji ini jika mengirim icon revolver. Tapi jika emoji ini dikirimkan dari iPhone ke ponsel Android, maka gambar revolver yang kembali muncul.

8.Pemilihan Emoji Paling Populer Setiap Tahun

Via DW.com

2015 Emoji, wajah tertawa hingga keluar air mata, dinobatkan sebagai emoji terpopuler di Inggris. Lebih dari 20 pengguna, mengirim emoji ini. Cukup alasan bagi Redaksi Oxford-Dictionaries untuk memilih “emoji” ini sebagai kata terpopuler tahun ini. Juga mingguan Jerman Die Zeit baru-baru ini memilih emoji ini sebagai kata terpopuler tahun ini.

9.Hari Emoji Sedunia

Via DW.com

Dirayakan sejak 2014 setiap tanggal 17 Juli. Alasannya, secara kebetulan, kalender Emoji menunjuk tanggal ini. Tahun 2017 ini, dua hari sebelum hari Emoji, pada 15 Juli 531 orang tampil berbereng di Moskow, Dubai, Dublin, Sao Paulo dan London (foto) dengan mengenakan busana emoji. Penulis: Bettina Baumann (as/ml)

10.Emoji Jadi Bintang Film

Via DW.com

Dari display ponsel kini emoji naik daun melompat ke layar lebar. Film animasi “”Emoji” besutan sutradara Tony Leondis mengajak penonton berkelana ke kota Textopolis. Di sana semua emoji memiliki emosi wajahnya masing-masing.

Sumber :DW

]]>
http://gress.id/10-fakta-tentang-emoji-yang-jarang-orang-tahu/feed/ 0
Mengenang 3 Media Sosial yang Sempat “BOOMING” di Jagad Internet http://gress.id/3-media-sosial-merajai-jagad-internet-sebelum-facebook/ http://gress.id/3-media-sosial-merajai-jagad-internet-sebelum-facebook/#respond Tue, 01 Aug 2017 13:14:24 +0000 http://gress.id/?p=1994 More]]> Jika berbicara soal media sosial, nama Facebook dengan serentetan kesuksesannya tak pernah luput dari perhatian. Namun sebelum Facebook, setidaknya ada sejumlah perusahaan yang pernah sukses pada zamannya, sebelum akhirnya tersingkir.

Ada beberapa penyebab yang membuat sejumlah media sosial yang dulunya begitu populer, harus menyerah dan kehilangan para penggunanya. Ketidakstabilan server, kurangnya dukungan finansial merupakan dua dari sejumlah penyebab hancurnya perusahaan tersebut.

Campur tangan pihak luar yang akhirnya mengakuisisi sejumlah media sosial itu juga menjadi penyebab yang menghambat perkembangan. Di luar dari berbagai faktor tersebut, mungkin alasan paling penting mengapa situs web lain tidak bisa bersaing dengan pertumbuhan yang dimiliki Facebook saat ini adalah soal waktu.

Saat ini, internet lebih kuat, lebih cepat dan lebih ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Orang-orang kini bergantung pada koneksi internet untuk berkomunikasi, mendapatkan penghasilan, hiburan dan berbagai hal lainnya. Keadaan seperti ini belum terjadi pada 10 hingga 20 tahun lalu.

Terlepas dari berbagai faktor yang menghambat, ada tiga jejaring sosial yang pernah merajai internet sebelum Facebook berkuasa. Beberapa di antaranya sampai sekarang masih ada, tapi dalam bentuk berbeda dari pertama kali hadir.

1. AOL

Bagi sebagian besar pengguna komputer pada pertengahan 90-an, internet adalah AOL. Mulai dari chat room hingga AOL Instant Messenger (AIM), AOL adalah pusat aktivitas online.

Perusahaan dahulu mengakuisisi salah satu browser desktop populer, Netscape, dan memimpin layanan streaming music dan MP3 serta merajai Web 1.0.

Kemudian pada 2001, AOL mengakuisisi Time Warner. Sayangnya, merger kedua perusahaan menjadi bencana, bahkan disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah bisnis.

Hal tersebut menghambat AOL memperhatikan perkembangan alami dari teknologi, termasuk broadband dan saluran sosial real-time.

Hingga akhirnya pada 23 Juni 2015, AOL diakuisisi oleh Verizon Communication senilai US$ 4,4 miliar. AOL saat ini memiliki merek dagang bernama Oath, sebagai penyedia layanan online dan situs web.

2. Friendster

Frienster pernah menjadi salah satu media sosial populer. Layanan ini digunakan oleh para penggunannya untuk saling terhubung, berkomunikais dan berbagi konten online. Beberapa bulan setelah meluncur pada 2002, Friendster berhasil mengantongi lebih dari tiga juta pengguna.

Di puncak popularitasnya pada 2003, Google menawarkan dana US$ 30 juta kepada pendiri Friendster, Jonathan Abrams. Namun ia justru memilih pendanaan dari Kleiner, Perkins, Caufield & Beyers, dan Benchmark Capital. Penolakan tersebut dinilai sebagai salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah Silicon Valley.

Friendster hampir tidak bisa memenuhi permintaan dan kesulitan mengatasi laman web. Hingga popularitasnya dikalahkan oleh MySpace pada 2004.

Friendster pada 2011 mengalihkan fokusnya menjadi situs gim sosial. Meski pada akhirnya, Friendster dengan status sebagai situs gim sosial ditutup pada Juni 2015 sampai saat ini.

3. MySpace

Myspace.com via Youtube

Tom Anderson, Chris DeWolf dan beberapa pengguna Friendster lain pada 2003, melihat ada peluang di jejaring sosial tersebut, tapi infrastrukturnya tidak mendukung. Kemudian mereka akhirnya membentuk sebuah tim dan membuat platform baru dengan layanan yang dibutuhkan pengguna internet.

Platform baru yang bernama MySpace itu dengan cepat meraup popularitas. Pada 2006, MySpace dibeli oleh NewsCorp senilai US$ 580 juta dan memiliki 100 juta akun. Puncak popularitasnya pada 2007, ketika dianggap sebagai media sosial terkemuka dengan nilai US$ 12 miliar.

Kejatuhan MySpce dimulai pada 2008, ketika Facebook akhirnya menyusul dan melampaui peringkat Alexa. Di sisi lain, MySpace tengah berjuang dengan penurunan pendapatan iklan, kegagalan berinovasi, dan perkembangan usia pengguna Facebook hingga di bawah 18 tahun. Nasib baik belum juga menghampiri MySpace, hingga akhirnya kehilangan jutaan follower bulanan pada 2009.

MySpace kemudian diakuisisi oleh perusahaan iklan Specific Media dan Justin Timberlake juga menjadi pemegang sahamnya. Kemudian pada 11 Februari 2016, MySpace dan induk usahanya diakusisi oleh perusahaan media multinasional, Time.

Sampai saat ini layanan MySpace masih tetap ada, tapi popularitasnya berada jauh dari Facebook yang kini mendominasi ranah media sosial.

]]>
http://gress.id/3-media-sosial-merajai-jagad-internet-sebelum-facebook/feed/ 0