Coba Tanyakan ke Hatimu Masing-masing, Sebenarnya Kamu Daftar CPNS Karena Terpaksa Atau Nggak Sih?

Max MeiroPenyair yang gak terkenal-terkenal. Udah nerbitin 4 buku puisi tapi cuma laku sedikit, kebanyakan dibagikan gratisan. Tukang ndisain dan layout. Kisah percintaannya abstrak.

Life & Geek

Setiap pemerintah membuka lowongan CPNS, ribuan bahkan jutaan orang di negeri ini berbondong-bondong mendaftar. Sebenarnya, apa sih motifasinya? Apakah benar-benar dari hati nurani, atau ada unsur ‘keterpaksaan’?

PEMERINTAH Indonesia saat ini sedang membuka lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 17.928 untuk 61 instansi. Otomatis, di berbagai media sosial pun mulai dihebohkan dengan informasi, pemberitaan dan pembicaraan mengenai hal tersebut.

Tak ketinggalan di grup keluarga. Mulai dari ibu, bapak, bude, pakde, om, tante, semua berlomba-lomba forward situs pendaftaran di berbagai instansi pemerintah, dibarengi dengan kalimat, “Coba tuh CPNS, lagi bukaan lho”. Bahkan tak sedikit juga yang mencoba kalimat lebih ‘ganas’ dengan berujar, “Mbok sana coba CPNS, kan enak kalau kerja di pemerintahan, terjamin.”

Bagi yang dari lahir sudah bercita-cita jadi PNS, euforia pendaftaran ini tentu disambut gembira bukan kepalang. Tapi melihat kisah teman-teman sendiri, ternyata tak sedikit juga yang ‘terpaksa’ daftar CPNS cuma buat memenuhi harapan orang tua atau punya status ‘terjamin’.

via Antara

Well, sah-sah saja sebenarnya. Toh, memang orang hidup itu butuh kepastian, dan tentunya kepastian soal keuangan. Cuma sebenarnya agak menyedihkan juga melihat bagaimana negeri ini mengagung-agungkan segelintir pekerjaan seperti PNS atau pegawai BUMN. Kenapa sepertinya mimpi anak-anak muda Indonesia harus dibatasi oleh obsesi mengejar kenyamanan untuk dijamin negara sampai tua?

Padahal, kalau melihat negara-negara maju, justru banyak yang punya penghidupan dan jadi ahli dari bidang yang benar-benar digeluti. Keberagaman itu yang akhirnya justru jadi kunci kesejahteraan mereka. Yah, semoga saja meski mendaftarnya setengah hati, besoknya jika terpilih jadi PNS bisa mengabdi ke negara sepenuh hati dan membuat Indonesia lebih maju.

Lalu, sebenarnya apa sih yang membuat banyak anak muda zaman sekarang sangat tertarik untuk mendaftar CPNS? Apakah karena benar-benar ikhlas dari hati nurani sendiri, atau ada alasan-alasan lain?

Jajal peruntungan jadi PNS supaya ada jaminan sampai hari tua?

via Antara

Gaji oke, tunjangan cakep, pensiunan ciamik, siapa yang tak mau? Tapi kembali lagi ke apa sih impian karirmu yang sebenarnya? Seperti kata Susan, “Kalau gede, mau jadi apa?”.

Oke, hidupmu secara ekonomi akan terjamin lewat gaji dan lain sebagainya itu. Tapi buat yang masih berfikir alasan daftar CPNS karena uang, coba tanyakan pada diri sendiri, apakah kamu yakin seratus ribu persen kalau uang aja bisa bikin bahagia lahir batin?

Pekerjaan makin beragam, yakin pilih jadi PNS buat cari aman?

via Istimewa

Kalau orientasi kamu uang, zaman sekarang semua bisa menghasilkan uang. Contoh ringannya, media sosial. Lihat berapa banyak yang sudah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah hanya dengan aktif menggunakan medsos seperti Instagram, Facebook, dan Youtube.

Terus, kamu masih sibuk mondar-mandir melengkapi berbagai persyaratan untuk daftar CPNS supaya bisa keren-kerenan saat dilihat profesi di KTP-nya? Padahal kamu tahu, biasanya setiap pembukaan lowongan CPNS selalu berkali-kali lipat jumlah pelamarnya, sedangkan yang diterima cuma segelintir saja. Ya, maklum, jumlah pengangguran di negara kita tercinta ini masih lumayan, ya kan?

Jadi anak berbakti karena sebenarnya jadi PNS cuma impian orang tua?

via Kendaripos.co.id

Orang tua mana yang tak ingin anaknya punya profesi yang mapan dan bisa dibanggakan ke teman-teman dan karib kerabatnya? Dan PNS, mungkin jadi salah satu profesi yang banyak diidam-idamkan para orang tua untuk dapat dimiliki oleh anak-anaknya.

Tapi, sekali lagi, memilih profesi tentu bukan hanya soal uang, tapi juga tentang kenyamanan. Berbakti kepada kedua orang tua tentu sangat dianjurkan dan mendapat pahala, tapi coba pikirkan kembali matang-matang, apakah kamu sudah benar-benar ikhlas dengan keputusan yang kamu buat, atau masih setengah-setengah?

Sebenarnya banyak juga pekerja di sektor-sektor mainstream ingin keluar dari zona nyaman!

via Panduanwisata.id

Sektor mainstream yang dimaksud di sini bukan cuma di wilayah pemerintahan saja, tapi juga profesi lain yang sering disebut anak kecil kalau ditanya cita-cita mereka mau jadi apa, seperti dokter, polisi, tentara, dan guru.

Padahal tak menutup kemungkinan banyak dari mereka yang sekarang sudah menjajaki karir di sektor pemerintahan malah sebenarnya ingin jadi pelukis, fotografer artis Hollywood, atau bahkan ahli nuklir untuk keluar dari zona nyaman dan menjajal petualangan lain. Tak ‘terpenjara’ dengan rutinitas formal yang itu-itu saja.

Tapi sekali lagi, profesi-profesi tersebut mungkin tak familiar di mata sesepuh-sesepuh mereka. Daripada dianggap durhaka, ya akhirnya mereka cuma bisa mengikuti alur yang sudah ada!

After all, semua itu pilihan kamu, semoga tak ada penyesalan dan bisa membawa Indonesia jadi lebih baik

via Jawapos.com

Tulisan ini tentu tak bertujuan untuk menghasut kamu yang sedang menggebu-gebu mempersiapkan segala persyaratan untuk mendaftar CPNS. Ini adalah perspektif lain berdasarkan fakta-fakta di lapangan yang tentu banyak juga dari kita atau orang-orang di sekitar kita yang memiliki pengalaman sama.

Buat kamu yang sekarang sedang cetak CV, fotokopi ijazah, dan lainnya, semoga dijauhkan dari penyesalan di keesokan hari dan bisa membawa Indonesia jadi lebih baik!

So, biar bagaimanapun, setiap orang bertanggung jawab atas keputusan masing-masing kok. Mau jadi PNS, jurnalis, menteri, atau Youtuber, asal senang-senang saja, kenapa enggak?