TWIN Oaks merupaka desa paling aneh yang terletak disebuah negara yaitu Virginia, Amerika Serikat.
#Kenapa dibilang desa aneh?
Dilansir Gress.id dari Dailymail, di desa ini siapa saja bisa berbagi pasangan dan anak-anak.
Mereka bebas memilih pasangan dan membesarkan bersama-sama anak-anak mereka tanpa membedakan satu dengan yang lainnya. Hhmm
#Gaya hidup yang tidak biasa
Delapan anggota Twin Oaks – sebuah komune di pedesaan Virginia dengan populasi hanya 105 orang- tampak dalam gambar sedang menonton DVD.
Dimana 105 orang yersebutbterdiri dari 92 orang dewasa dan 13 lainnya merupakan anak-anak.
Meskipun desa ini berada dalam kemiskinan Gressider, mereka saling membatu satu dengan yang lain.
Seperti dari sumber alam yang mereka miliki dan tidak peduli apapu itu. Yang jelas, mereka saling berbagi.
Tidak itu saja ni Gressider, mereka juga tidur bareng dalam satu kamsr dengan jumlah 22 orang.
#Poligami/poliandri bagi pertumbuhan anak
Mereka yang tergabung dalam komunitas ini mempercayai bahwa sistem poligami/poliandri bermanfaat dalam pertumbuhan anak-anak.
Mereka menilai orangtua harus memiliki kecakapan komunikasi yang baik untuk menjaga hubungan beberapa pasangan, dan kecakapan komunikasi yang baik itu bermanfaat bagi keluarga maupun anak-anak.
#Miliki anak asuh harus mendapatkan persetujuan
Di desa ini, masalah asuh anak-anak mendapatkan solusi yang baik, mereka yang berjumlah 92 orang dewasa ini bersama-sama membesarkan 13 anak. Tapi untuk memiliki anak harus mendapatkan persetujuan kolektif.
#Banyak yang ingin pindah kekomunitas ini
Komunitas ini didirikan 48 tahun yang lalu, meski cara hidup ini sangat maverick, (orang yang tidak konvensional dan memiliki sudut pandang yang tidak biasa), tapi banyak orang yang ingin pindah ke komunitas ini.
Salah satu penduduk setempat bernama Gryphon Corpus, semula adalah seorang CEO sebuah perusahaan, kemudian dia berhenti, bergabung dalam komunitas ini bersama dengan putrinya yang berusia 8 tahun dan mantan suaminya.
“Memiliki kehidupan materi yang baik juga tidak seberapa dibandingkan dengan hari-hari berbagi dan dan saling membantu dengan semua kumoniats ini,” kata Gryphon.
#Terima $103 per bulan
Penduduk di sini menerima 103 dolar AS atau sekitar Rp 1,3 juta per bulan, namun mereka harus mencapai 42 jam kerja per minggu.
Pekerjaannya meliputi memasak, menyapu/bersih-bersih, menanam, memerah susu dan sebagainya, dan bisa bebas memilih.
Mereka akan menjual hasil pertanian dan kerajinan tangan masing-masing ke pasar, untuk mempertahankan biaya hidup sehari-hari.
Dengan kondisi ini, penghuni yang tinggal disini tidak akan kaya, tapi dipastikan tidak akan menganggur dan kelaparan.
Tentu saja, mereka bebas mengakses internet, tapi televisi, permainan video game dan senjata tak ada di sini alias dilarang.
Sumber: Dailymail/Erabaru
Comments 0