Menu

in

Simpang Siur Kasus Oknum TNI Pukul Polisi di Jalanan Kota Pekanbaru. Ini Fakta-faktanya!

Publik digegerkan dengan beredarnya video seorang oknum anggota TNI memukul anggota Polantas Pekanbaru. Kasus tersebut masih simpang siur. Ada yang mengatakan berawal dari senggolan, ada pula yang lain. Seperti apa faktanya?

via Tribunnews.com

Sejak Kamis (10/8/2017) kemarin, publik digegerkan dengan tersebarnya video salah seorang anggota TNI bernama Serda Novriandi Wira Sinaga yang terlihat ngamuk pada anggota Polantas, Bripda Yoga Vernando.

Diketahui, anggota TNI tersebut adalah anggota dinas di Komando Resor Militer 031/Wira Bima, Pekanbaru, Riau. Tak hanya membentak, Wira juga memukul helm Yoga beberapa kali.

Alih-alih membalas, anggota Polantas Pekanbaru tersebut justru terlihat tenang dan tidak bergeming sama sekali.

Peristiwa ini terjadi di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Saat itu keduanya sama-sama mengendarai sepeda motor. Yang berbeda, Serda Wira terlihat tidak memakai helm dengan membawa motor tanpa spion.

Sontak saja, video anggota TNI yang tampak semena-mena tidak mematuhi aturan tersebut, langsung mengundang reaksi keras dari netizen.

Kasus yang masih simpang siur hingga sekarang ini, tampaknya jauh lebih kompleks dari kelihatannya. Bahkan sampai ada yang bilang Serda Novriandi Wira Sinaga memiliki gangguan jiwa hingga berlaku seperti ini. Seperti apa fakta sebenarnya?

Versi Kapolresta Pekanbaru

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto. via Siaganews.co

Menurut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, kejadian ini berawal motor keduanya yang berjalan beriringan. Tanpa alasan yang jelas, Serda Wira tiba-tiba marah dan membentak Bripda Yoga

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kapolresta Pekanbaru, saat itu Yoga sedang menjalankan patroli di sekitaran Jalan Jenderal Sudirman. Lalu secara tidak sengaja, motor keduanya bersisian.

Saat itu Wira memang tidak memakai helm dan motor yang dikendarainya pun tidak sesuai standard. Namun, kata Susanto, Bripda Yoga sama sekali tidak menegur atau menghentikan oknum TNI tersebut.

Tapi ternyata Wira justru mengejar motor Yoga, bahkan menabraknya dari belakang. Tak cukup disitu, ia juga memukul helm polantas itu hingga 4 kali. Sebelum memukul, Wira turun dari motor lalu membentak-bentak sambil berkacak pinggang. Yoga malah menanggapinya dengan tenang.

Setelah sama-sama melaju kembali, ternyata Wira kembali berhenti dan turun dari motornya. Membentak dan memukul lagi. Keduanya akhirnya dipisahkan oleh anggota polantas yang menghampiri mereka.

Versi Komandan Korem 031/Wira Bima

Komandan Korem 031Wira Bima, Brigadir Jenderal TNI Abdul Karim. via Tribunpekanbaru.com

Lain halnya dengan keterangan yang diperoleh dari Komandan Korem 031/Wira Bima, Brigadir Jenderal TNI Abdul Karim. Dirinya mengatakan awalnya motor keduanya bersenggolan.

Seperti yang dilansir Infia, Brigjen Abdul Karim mengatakan kejadian itu bermula dari senggolan motor saat sama-sama melintas di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Lalu keduanya saling lirik dan cekcok pun tak terhindarkan.

Saat itu Serda Wira langsung turun dari motor dan membentak Bripda Yoga. Beberapa kali ia juga memukul helm Yoga. Uniknya, Yoga saat itu tidak membalas perlakuan Wira sama sekali. Ia memilih diam dan menerima pukulan-pukulan itu.

Korem 031/Wira Bima Minta Maaf kepada Polri dan Masyarakat

Danrem 031/Wirabima Brigjen Abdul Karim saat memberikan klarifikasi terkait pemukulan perosnel lantas oleh personel TNI, di Pekanbaru, Jumat 11/8/2017). via Tribunpekanbaru.com

Meski begitu, Komandan Korem 031/Wira Bima, Brigadir Jenderal TNI Abdul Karim sudah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Polri dan masyarakat luas.

Sebagai Komandan Korem sekaligus pimpinan yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, Abdul mengatakan akan mengambil tindakan tegas. Dirinya mengatakan tidak akan menoleransi segala tindakan pelanggaran yang dilakukan setiap prajuritnya.

Saat ini, Wira sudah ditahan di Markas Detasemen Polisi Militer Pekanbaru, sambil menunggu hasil pemeriksaan. Setelah hasil keluar, baru akan ditetapkan tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Abdul Karim juga telah menyampaikan permohonan maaf secara khusus kepada Polri, serta kepada seluruh masyarakat luas terlebih yang telah menonton video viral anak buahnya tersebut.

Serda Wira ‘Diserang’ Netizen

Akun Instagram diduga milik Serda Wira ‘diserang’ netizen. via Jogja.tribunnews.com

Setelah kejadian ini, Serda Wira mendapat ‘serangan’ dari netizen melalui akun Instagram yang diduga miliknya. Sebagian besar menghujat perilaku tak pantas yang sudah dilakukannya.

Setelah kejadian Kamis sore itu, Instagram yang diduga milik Serda Wira dengan nama akun @18wirasinaga dihujani komentar-komentar pedas dari netizen.

Mayoritas menghakimi perilakunya terhadap Bripda Yoga di jalanan kemarin. Sebagian juga berkomentar tentang arogansinya yang memang sangat tampak di video tersebut.

Selain memalukan namanya sendiri, perilaku tak sopan Wira ini juga dianggap netizen dapat membuat malu nama kesatuannya.

Serda Wira Punya Gangguan Jiwa

via Istimewa

Namun, menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, pelaku memang punya gangguan jiwa dan saat ini sedang didalami.

Alfret mengatakan jika Wira memang memiliki tabiat kurang baik di kesehariannya. Ia pernah menjalani pemeriksaan kejiwaan dan hasilnya memang ada gangguan.

Hal ini juga dibenarkan Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Edi Hartono. Edi mengatakan pihak yang bersangkutan sedang berusaha mendalami kondisi kejiwaan Wira dan sebab pastinya.

Edi menambahkan, Wira memang belakangan ini kerap bertingkah aneh. Bahkan perilaku buruknya ini sudah banyak dimaklumi teman-temannya.

Jika Serda Wira Alami Gangguan Jiwa, Kenapa Langsung Dipenjara?

via Merdeka.com

Seperti yang diketahui saat ini, Serda Wira telah dijebloskan ke dalam tahanan Detasemen Polisi Militer Pekanbaru. Bahkan, menurut kabar dan foto-foto yang beredar, kaki tangannya sampai diborgol.

Dengan perkembangan terbaru tersebut, kasus ini jadi semakin membingungkan. Karena kalau memang amukan tersebut disebabkan oleh gangguan jiwa, kayaknya nggak pantas juga deh jika hukumannya langsung dijebloskan ke penjara. Bukankah akan lebih layak jika Wira dirujuk ke rumah sakit jiwa atau psikiater/psikolog?

Bripda Yoga Dapat Penghargaan

via Instagram.com/humaspolrestapekanbaru

Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Kombes Pol Susanto memberikan penghargaan kepada Polisi Lalu Lintas Bripda Yoga Vernando yang menjadi korban diamuk oknum TNI karena dinilai sabar dalam menjalani tugas.

“Ini hari istimewa kami berikan penghargaan atas kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan raya. Kalau Yoga respon dengan emosi akan beda persoalannya,” kata Kapolres di Pekanbaru, Jumat (11/8/2017) seperti dilansir Antara.

Dikatakannya dalam apel khusus pemberian penghargaan itu bahwa polisi dalam menjalankan tugas harus penuh tulus dan ikhlas. Sabar menurutnya adalah kunci utama untuk semuanya, tidak hanya lantas.

Ternyata Bripda Yoga Pernah Jadi Artis

via Tribunnews.com

Nama Bripda Yoga Vernando tengah menjadi perbincangan hangat publik. Namanya terus dicari-cari netizen untuk mengetahui siapa sosok sesungguhnya Bripda Yoga Vernando ini.

Wajahnya yang rupawan itulah yang membuat banyak orang tertarik mengenalnya lebih jauh lagi. Bahkan, siapa sangka personil Satlantas Polresta Pekanbaru ini juga pernah menjadi artis sinetron.

Bripda Yoga menceritakan bahwa sebelum dirinya masuk polisi, ia pernah ikut syuting. “Dua tahunan lah, sekitar tahun 2013 sampai 2014. Ada dua sinetron waktu itu,” jelasnya seperti dikutip dari Tribunnews.

Tak tanggung-tanggung, 2 sinetron yang ia bintangi saat itu pun adalah sinteron yang cukup digandrungi oleh banyak orang yakni Ganteng-Ganteng Serigala dan ‘Diam-Diam Suka’ yang keduanya tayang di SCTV.

Ia menceritakan bahwa dirinya main 6 episode di sinetron GGS dan 4 episode di DDS. Pria kelahiran 4 November 1994 ini adalah anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Iptu Oktavianus dan Rita Herianti.

Sebelum menjadi personel Satlantas pun, ia lebih dulu bertugas di Sat Sabhara Polresta Pekanbaru di tahun 2015. “Dua bulan tugas di Sabhara, lalu jadi ajudannya Pak Wakapolresta Ady Wibowo. Baru pindah ke Lantas,” papar dia.*

Sumber: Hipwee | Antara | Tribunnews

Written by Max Meiro

Penyair yang gak terkenal-terkenal. Udah nerbitin 4 buku puisi tapi cuma laku sedikit, kebanyakan dibagikan gratisan. Tukang ndisain dan layout. Kisah percintaannya abstrak.

Leave a Reply